Jumat, 18 Desember 2015

PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT,KONFLIK SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL

STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT
·       Pengertian
Dalam sosiologi berbicara mengenai struktur social maka sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu yang terdiri atas pola perilaku individu , institusi maupun masyarakat secara luas.
1.      George C. Hombas Menyatakan struktur social dengan perilaku social elementer dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Gerhard Lenshi berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecendrungan panjang yang menandai sejarah
3.      Talcorr Parcons, menyatakan bahwa struktur  social adalah keterkaitan antar manusia
4.      Korablum, menekankan konsep struktur social pada pol perilaku individu dan kelompok, yaitu pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat
Dari beberapa pendapat di atas , dapat disampaikan bahwa struktur social adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diperbaiki  melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat sebagai berikut struktur social melalui 4 elemen dasar yaitu :
a.      Status social
Status social merupakan kedudukan atau posisi social seseorang dalam kelompok masyarakat, meliputi keseluruhan posisi social yang terdapat dalam suatu kelompok besar masyarakat , dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
Status social terdiri dari :
ü  Ascribed Status , status yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memandang bakat dan karakteristik umur orang tersebut.
ü  Achieved status, status yang didapat melalui usaha-usaha sendiri seperti bersekolah , mempelajari keterampilan, berteman , menciptakan sesuatu.
ü  Assigned Status , status yang di berikan karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat.
b.     Peran social
Peran social merupakan komponen penting dalam struktur social. Peran memberikan sumbangan pada stabilitas masyarakat dengan cara memampukan tindakan-tindakan mereka sendiri.
c.      Kelompok
Kelompok merupakan sejumlah orang-orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama , serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalama struktur social masyarakat karena sebagian besar interaksi social kita berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi norma-norma dan sanksi yang ada dalam kelompok.
d.     Institusi
Institusi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu melalui institusi social, terlihat struktur dalam masyarakat institusi social seperti keluarga , agama , penyuluh merupakan aspek fundamental dari struktur social.
·       Fungsi Struktur Social
a)      Struktur social sebagi pengawas social , yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma , nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat
b)      Struktur social sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social kelompok atau masyarakat. Hal ini disebabkan oleh struktur social memang berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri.
c)      Struktur social sebuah proses pembiasaan.
  • Bentuk struktur social
1.      Intersected social struktur : Dikatakan intersected apabila keanggotaan dalam kelompok-kelompok social yang da bersifat menyilang. Artinya keanggotaan dalam kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa , ataupun agama yang berbeda-beda.
2.      Consolidated social struktur : Dikatakan consolidated jika terjadi tumpang tindih parameter dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok social.
KONFLIK SOSIAL
1.  PENGERTIAN KONFLIK
Penegrtian konflik yang paling sederhana adalah “salaing memukul”. Tetapi definisi yang sedrhana itu tentu belum memadai , karena konflik tidak saja tamapk sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik  diartikan sebagai suatu proses social antara dua rang atau lebih yang erusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
2.  Factor-faktor atau akar-akar penyebab suatu konflik social
Jenis konflik cukup banyak, mulai dari perang terbuka , revoluis , pemogokan buruh , kerusuhan rasial , sampai dengan perkelahian antarinidvidu. Para sosiolog samapi sekarang masih menacari penyebab-penyebab konflik secar umum, pola-pola eskalasinya, cara penyelasaiannya dan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan.
  • Factor-faktor yang dapat memicu terjadinya konflik antara lain :
a.   Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab dalam menjalani hubungan social , seseorang tidak selalu berjalan dengan kelompoknya.
b.  Perbedaan latar belakang kebudayaan
Tentu kamu masih ingat  bahwa dalam menjalani hubungan sosialnya , seseoang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh dengan pola latihan kemandirian  yang akn mendorong seseorang menjadi berani dalam mengambil tindakan, bertanggung jawab , kritis tetapi agak individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkungan kebudayaan yang menerapkan pola ketergantungan. Dalam hal ini , seseorang akan cenderung bersifat kurang mandiri , menghargai orang lain , bersahabat dan tidak inidividualis.
c. Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan , pendirian , maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dlam waktu yang bersamaan , masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berda-beda. Kadang-kadang orang dpaat melakukan hal yang sama , tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan nilai terjadi disetiap masyarakat. Artinya nilai-nilai social , baik nilai kebenaran , kesopanan , maupun nilai material dari suatu benda mengalami perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berkangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik social , misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik social sebab nilai-nilai lama pada masyrakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian cesara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyaraklat industry.
Menurut De Moor, dalam suatu system social hanya dapat dikatakan terdapat konflik jika para penghuni system tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran. Mengenai pembagian konflik social dalam masyarakat , Dahrendorf membedakan konflik menjadi empat macam , yaitu sebagi berikut :
a.       Konflik antara atau dalam peran social , misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi
b.      Konflik antara kelompok-kelompok social
c.       Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisisr dan tidak terorganisir
d.      Konflik antara satuan nasional , misalnya antara partai politik , antara negar-negara atau antara organisasi-organisasi internasional
Situasi-situasi oemicu konflik. Konflik yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahs dalam studi psikolog social. Saalh satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr. Menurut ilmuwan ini , kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan konflik adalah sebagai berikut :
a.       Konflik dengan orang tua sendiri
b.      Konflik dengan anak-anak sendiri
c.       Konflik dengan sanak keluarga
d.      Konflik dengan orang lain
e.       Konflik dengan suami atau istri
f.       Konflik di sekolah
g.      Konflik dalam pemilihan pekerjaan
h.      Konflik agama
i.        Konflik pribadi
  •  Suatu konflik tidak selalu mendatangkan sisi negatif  , tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif dari suatu konflik adalah sebagai berikut :
a.       Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
b.      Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan social dalam kelompok bersangkutan sesuai    kebutuhan individu atau kelompok
c.       Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok
d.      Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru
e.       Dapat berfungsi sebagi saran untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat
  •  Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik social adalah sebagai berikut :
a.       Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain
b.      Keretakan hubungan antarindividu
c.       Perubahan kepribadian individu
d.      Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia
e.       Akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian
  •  BENTUK-BENTUK KONFLIK
1. BERDASARKAN SIFATNYA
a.       Konflik destruktif , merupakan konflik yang mengakibatkan benturan fisik yang membawa kerugian jiwa dan harta benda. Konflik ini muncul karena rasa benci satu kelompok terhadap kelompok lain.
b.      Konflik fungsional, merupakan konflik yang menghasilkan perubahan atau consensus baru yang bermuara pada perbaikan. Konflik jenis ini berasal dari perbedaan antara dua kelompok tentang suatu masalah yang sama-sama mereka hadapi.
2. BERDASARKAN AKAR PERMASALAHANNYA
a.       Konflik agama
Salah satu factor utama pemicu konflik di masyarakat adalah masalah agama arau prinsip keagamaan.
b.       Konflik ideology
Ideology sebagai sebuah produk pemikiran social dapat digunakan sebagai alat pendorong sekumpulan manusia untuk mencapai cita-citanya. Namun sering kali istilah ideology ditafsirkan sebagai sesuatu yang negative karena mengandung unsure kefanatikan buta.
c.       Konflik politik
Konflik politik sebagai sesuatu yang menarik untuk dibahas karena permasalahan ini sebagai hal yang paling komplek di antara jenis-jenis yang lain.
d.       Konflik ekonomi
Perubahan-perubahan besar dalam sejarah peradaban umat manusia, terutama setelah munculnya jaman renaissance di Eropa, selalu menunjukkan pengaruh factor ekonomi. Karenannya , berbagai peristiwa besar yang menggerakkkan manusia dalam jumlah besar tidak pernah lepas dari persoalan kepentingan ekonomi. Imperialisme dan kolonialisme dari bangsa-bangsa eropa factor pendorong utamnya adalah alasan ekonomi.
e.       Konflik SARA
Sebagai gejala konflik , konflik akan selalu muncul pada setiap masyarakat karena antagonism atau perbedaan yang menjadi cirri dan penunjang terbentuknya masyarakat. Perbedaan-perbedaan social tidak mungkin dihindari karena adanya kelompok lapisan atas disebabkan terdapatnya fakta adanya lapisan bawah.
  • FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA KERUSUHAN SOCIAL YANG DISEBABKAN OLEH SARA ADALAH :
1.      Dinamika social ,ekonomi , budaya dan politik suatu daerah mempunyai potensi bagi terjadinya ketegangan social atau konflik
2.      Perimbangan kekuatan-kekuatan social seperti suku , agama , ras dan antargolongan yang hampir sama merupakan akar utama penyebab terjadinya kerusuhan
3.      Daerah dengan perimbangan antara penduduk asli dan pendatang yang timpang dilihat dari penguasaan aset ekonomi maupun politik, akan berpotensi munculnya konflik SARA
4.      Pola pemukiman penduduk yang heterogen dapat menjadi sumber konflik
5.      Adanya factor-faktor akselerator terjadinya konflik
f.             Konflik Sumber Daya Alam
Dalam beberapa tahhun terakhir ini fenomenna konflik sumber daya alam mencuat ke permukaan secara terbuka. Konflik itu tidak hanya terjadi dalam kegiatan ekspolitasi sumber daya alam yang tergolong “tidak dapat diperbaharui” seperti minyak dan mineral , tetapi juga yang tergolong “dapat diperbaharui”. Konflik sumber daya alam yang selama ini terjadi telah menimbulkan  kerusakan fisik , merugikan materi dan menyisakan tuntutab yang tidak mudah dipenuhi , seperti permintaan agar kawasan eksploitasi sumber daya alam dikembalikan kepada masyarakat.
g.       Konflik lingkungan hidup
Salah satu aset yang lazim ditempatkan sebagai bagian penting daam proses pembangunan adalah modal alam. Akumulasi aset ini ditambah dengan modal fisik bangunan , modal manusia , dan modal social sangat menentukan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kesejahtraan masyarakat.  Upaya melindungi fungsi sumber sangat diperlukan karena memiliki kntribusi yang berharga bagi kehidupan masyarakat. Kerusakan fungsi sumber tentu saja akan menjadi malapetaka bagi kehidupan. Lingkungan yang tak terkontrol bukan saja berbahaya bagi kesehatan , tetapi juga akan mengganggu berbagai macam aktivitas social.
MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial   adalah perubahan , pergeseran , peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Menurut Horton , mobilitas social adalah suatu gerak perpin dahan dari satu kelas social ke kelas social yang lainnya atau gerak  pindah dari strata yang lainnya. Semenatra menurut Kimball Young dan Raymond W.Mack , mobilitas social adalah suatu gerak dalam struktur social   yaitu pola-pola tertentu yang mnegatur organisasi suatu kelompok social. Struktur social mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
1.       Cara untuk melakukan mobilitas social
Secara umum , cara orang untuk melakukan mobilitas social ke atas adalah sangat beragam, diantaranya adalah sebagi berikut :
a.       Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikkan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan suatu standar    hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status.
b.      Perkawinan
Perkawinan pada umumnya bertujuan untuk memnuj=hi kebutuhan seksual dan melanjutkan  keturunan. Namun secara sosiologis pada  umunya perkawinan juga bertujuan untuk meningkatkan status social yang lebih tinggi dari mannusia yang bersangkutan, namun demikian  tidak smeua individu memiliki pandangan tersebut.
c.       Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status social, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggal nya yang lama menjadi lebih megah , indah dan  mewah.
d.      Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status social   yang  tinggi , orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan   bentuk-bentuk tingkah laku kleas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelas. Bukan hanya tingkah laku , tetpai juga pakaian, ucapan , minat , dan sebagainya.
e.      Perubahan nama
Dalam suatu masyrakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi social tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi social  yang  lebih tinggi.
2.       Factor penghambat mobilitas social
Ada beberapa factor penting yang justru menghambat   mobilitas social . Factor-faktor   penghambat itu antara lain sebagai berikut :
a.       Perbedaan kelas rasial
Seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit uputih berkuasa dan tidak member kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan     sebagai penguasa. System ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir  ketika Nelson Mandela, seorang kulit  hitam terpilih menjadi presiden  Afrika Selatan.
b.      Agama
Seperti yang terjadi di india yang mneggunakan system kasta, menjadikan agama sebagai penghambat terjadinya  mobilitas social.  Hal ini dikarenakan tidak diperkenankannya terjadi interaksi antara manusia yang berbeda kasta.
c.       Diskriminasi kelas
Diskriminasi dalam system kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas, hal ini terbukti dengan adanay pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.
d.      Kemiskinan
Kemiskinan bilamana keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan pkok warga Negara dalam jumlah sukuo dan memadai , dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu social tertentu.
e.      Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin dalam masyrakat juga berpengaruh terhadap prestasi , kekuasaan , status social, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
3.       Beberapa bentuk mobilitas social
a.       Mobilitas social horizontal
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek social lainnya dari suatu kelompok  social   ke kelompok social lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan    dalam derajat  kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
b.      Mobilitas social vertical
Mobilitas social vertical adalah perpindahan individu atau obyek-obyek social dari suatu  kedudukan social ke kedudukan  social lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas social vertical dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertical ke atas  dan mobilitas social vertical ke bawah
A, Mobilitas vertical ke atas ( Sosial Climbing)
Mobilitas vertical ke atas mempunyai dua bentuk yang utama, yaitu (1)  Masuk ke dalam kedudukan yang  lebih  tinggi  , yaitu masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan  rendah kedalam kedudukan yang  lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya.  (2) Membentuk kelompok  baru yaitu pembentukan suatu kelompok baru yang memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya , misalnya dengan mengangkat  diri menjadi ketua organisasi.
B. Mobilitas vertical ke bawah ( Sosial Sinking)
Mobilitas vertical ke bawah mempunyai dua bentuk utama yaitu turunnya kedudukan dan turunnya derajat kelompok. Turunnya kedudukan bilamana kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
c.       Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antar generasi umunya  berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu,generasi anak,generasi cucu dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan  perkembangan taraf hidup,baik naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status social suatu generasi  ke generasi lainnya.
d.      Mobilitas intra generasi
Mobilitas intra generasi adalah  mobilitas yang terjadi didalam satu kelompok generasi yang sama. Contoh : pak Amin adalah seotang buruh. Ia memiliki anak yang bernama Endra yang menjadi tukang becak . KEmudian istrinya melahirkan anak yang kedua yang diberi nama Riki yang awalnya menjadi tukang becak juga. Tetapi Riki lebih beruntung sehingga bisa mengubah statusnya menjadi seorang pengusaha becak , sementara Endra tetap menjadi tukang becak . perbedaan status social antara ENdra dengan adiknya disebut mobilitas intragenerasi.
e.      Gerak social geografis
Gerak social ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi , urbanisasi,dan migrasi.
4.       Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas social
Mobilitas social dipengaruhi oleh factor-faktor berikut :
a.       Perubahan kondisi social
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat . Misalnya kemajuan teknolohi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideology dapat menimbulkan stratifikasi baru
b.      Ekspansi territorial dan gerak populasi
Ekspansi territorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirri fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas social , misalnya perkembangan kota , transmigrasi , bertambahnya dan berkurangnya penduduk.
c.       Komunikasi yang bebas
Situasi-situasi yang menbatasi komunikasi antar strata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas diantara strata yang ada dalam pertukaran pengertahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan menghalangi mobilitas social. Sebaliknya , pendidikan dan komunikasi yang bebas serta efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata social yang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.
d.      Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan , maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain kare spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dpaat menempati staus social.
5.       Saluran-saluran mobilitas social
a.       Angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata apapun namanya di suatu Negara merupakan salah satu saluran mobilitas social. Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertical ke atas mellaui tahapan yang disebut kenaikan pangkat.
b.      Lembaga-lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat staus social seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan Agama seperti Kyai, Santri , Uztad , Biksu , Pendeta dan lain sebagainya
c.       Lembaga pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkrit dari mobilitas vertical ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
d.      Organisasi politik
Seperti angkatan bersenjata organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi , sehingga status sosialnya meningkat.
e.      Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi dapat meningkatkan tingkat pendapatan sseorang. Semakin besar prestasinya , maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah pula. Dan karena kekayaannya bertambah , status sosialnya di masyarakat meningkat.
f.        Organisasi keahlian
Orang yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi daripada pengguna biasa. Keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok organisasi profesi atau keahlian mendorong yang bersangkutan mengalami perubahan social.
g.       Perkawinan
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang. Seseorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan dihormati karena pengaruh pasangannya. Demikian halnya bila sebaliknya. Oleh karena itu , banyak ditemukan dlama masyarakat perkawinan yang tidak didasarkan rasa cinta kedua belah pihak tetapi didasakan upaya peningktan status social masing-masing pihak.
6.       Dampak mobilitas social
Gejala naik turunnya status social tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur social masyrakat. Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini data berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas :
a.       Konflik antar kelas
Dalam masyarakat , terdapat lapisan-lapisan social karena ukuran-ukuran seperti kekayaan,kekuasaan dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas social, apabila terjadi perbedaan kepentingan antar kelas-kelas social yang ada di masyarakat dalam mobilitas social maka akan muncul konflik antarkelas. Contohnya demostrasi buruh yang menuntut kenaikan upah, menggambarkan konflik antar kelas buruh dengan pengusaha
b.      Konflik antarkelompok social
Di dlaam masyarakat terdapat pula kelompok social yang beraneka ragam. Diantaranya kelompok social berdasarkan ideology, profesi , agama , suku , dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain , maka akan timbul konflik. Contohnya tawuran pelajar, perang antar kampong , perang antar suku , perang antar geng dan lainnya.
c.       Konflik antar generasi
Konflik antargenerasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan. Contoh : Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
d.      Penyesuaian kembali
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akn timbul penyelesaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi  kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.
e.      Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contohnya seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat, agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.
f.        Mobilitas social akan lebih mempercepat tingkat perubahan social masyarakat kearah yang lebih baik.Moilitas social yang terjadi pada masyarakat bisa mengakibatkan munculnya perubahan menuju yang lebih baik pada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar